Prabowo Utus Tim Profiling Calon Jaksa Agung
Wawancarai Feri Wibisono, Tony Spontana dan Ali Mukartono
ADHYAKSAdigital.com — Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih hasil Pemilu 2024 lalu terus melakukan konsolidasi di internal koalisi partai politik pendukungnya.
Menjelang pelantikannya 20 Oktober 2024, Prabowo bersama tim kepercayaannya terus melakukan penjaringan dan menyerap aspirasi terhadap beberapa sosok calon pembantunya di Kabinet kerjanya periode 2024-2029.
Jabatan Calon Jaksa Agung Kejaksaan Republik Indonesia, salah satu anggota Kabinet Kerja periode 2024-2029, yang tengah di godok tim kepercayaan Prabowo Subianto, sebelum akhirnya diputuskan sebagai Jaksa Agung pilihan Prabowo Subianto.
Informasi yang diperoleh, Minggu 13 Oktober 2024, Prabowo Subianto mengutus tim kepercayaannya melakukan profiling dan tracking terhadap sejumlah public figur pejabat eselon I pada lingkungan Kejaksaan RI, baik yang masih aktif bertugas maupun yang sudah purna (pensiun).
Wakil Jaksa Agung Feri Wibisono, Mantan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Tony Tubagus Spontana dan Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejaksaan RI, Ali Mukartono, pejabat dan mantan pejabat Kejaksaan RI yang pernah didatangi tim Prabowo.

“Informasi yang kita peroleh, tim secara khusus mendatangi beberapa pejabat dan mantan pejabat Eselon I Kejaksaan RI. Tim melakukan profiling, tracking terhadap sejumlah pejabat dan mantan pejabat tadi. Mereka diwawancarai secara khusus menyangkut komitmen dan visi misi dalam pelayanan dan penegakan hukum Kejaksaan ke depan dalam pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka,” aku salah seorang sumber di lingkungan Kejagung beberapa waktu lalu.
Senada dengan sumber lainnya, selain ketiga nama tadi, pejabat dan mantan pejabat setingkat eselon I lainnya, Jaksa Agung Muda turut digilir untuk diprofiling dan tarcking tim khusus Prabowo Subianto tersebut. Tujuannya menjaring sejumlah nama calon Jaksa Agung untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum diputuskan menjadi Jaksa Agung defenitif.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan berharap di bawah kepemimpinan Jaksa Agung yang baru, penegakan hukum akan dilaksanakan secara adil dan tidak tebang pilih. Kejaksaan yang selama ini dinilai cenderung berpihak pada kepentingan politik penguasa dalam penegakan hukum harus membuktikan bahwa Kejaksaan melaksanakan politik negara untuk melaksanakan penegakan hukum yang adil.
“Jaksa Agung baru harus menepis dugaan kriminalisasi pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik dan kepentingan pemerintah semata. Jaksa Agung yang baru harus mengembalikan kepercayaan publik dan menjadikan rakyat sebagai sumber dukungan politik dalam menegakkan hukum,” pesan Halili Hasan.
SETARA INstitute menilai dalam dinamika hukum yang dinilai publik tajam ke bawah dah tumpul ke bawah, Prabowo mesti mengangkat Jaksa Agung Karir yang bisa mengembalikan marwah penegakan hukum dan mengembalikan kepercayaan publik pada proses penegakan hukum yang adil dan tidak tebang pilih.
“Dalam konteks penegakan hukum selama ini yang diragukan independensinya dan lebih berpihak pada kepentingan pemerintah yang secara kelembagaan, Kejaksaan RI memang berada dalam cabang kekuasaan eksekutif, Prabowo harus mengangkat Jaksa Agung Karir yang tidak punya afiliasi atau kedekatan politik dengan partai tertentu, termasuk partai politiknya Prabowo,” tegasnya. (Felix Sidabutar)




