Nasional

Urang Awak Ini Jabat Asintel Kejati Papua Barat

ADHYAKSAdigital.com –Muhammad Bardan SH.MH adalah seorang Aparat Penegak Hukum pada Kejaksaan Republik Indonesia. Pria kelahiran Bukittinggi 26 Januari 1973 ini saat ini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : Kep-IV-498/C/10/2023 Tanggal 9 Oktober 2023, Muhammad Bardan dipromosikan sebagai Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Papua Barat di Manokwari.

Jabatannya sebagai Kajari Kabupaten Banjar, Kalsel yang diembannya selama kurang lebih 2 tahun harus ditinggalkannya demi menapaki karir barunya sebagai Asintel Kejati Papua Barat di Manokwari.
Muhammad Bardan adalah anak dari pasangan, ayahanda Almarhum Muhammad Din Datuk Nan Basa dengan Almahrumah ibunda Hj. Noerdias. Bardan anak ke 7 dari 11 orang bersaudara. Dia lahir dan tumbuh besar di Bukitinggi, Sumatera Barat.

Muhammad Bardan merasakan betul kasih sayang kedua orang tuanya, termasuk juga saudara-saudarinya yang lainnya. Masa kecil Bardan begitu dimanja oleh orang tua dan saudara-saudaranya.
Masa kecil Bardan dilalui dengan keceriaan, canda tawa, kebersamaan dalam satu keluarga yang harmonis. Orang tuanya memperhatikan betul pendidikan anak-anaknya.

Masa kanak-kanak memang masa penuh impian. Beragam cita-cita terbersit saat itu, mulai bercita-cita jadi Presiden, Aparat Hukum, Polisi, Tentara, Jaksa, Hakim, Pengacara, Menteri, Politisi, Pengusaha, Artis, Pilot, Astronot dan beragam profesi lainnya.
Demikian halnya dengan Muhammad Bardan. Bocah ini juga memiliki cita-cita mulia. Sebagai anak dari keluarga suku Minang di Kota Bukittinggi saat itu, sang bocah menyaksikan beragam profesi dalam pertumbuhan masa kanak-kanaknya hingga dewasa. Budaya Minang dominan hinggap dalam dirinya, bahkan profesi pedagang kerap ditemuinya di lingkungan keluarga.

Seiring waktu proses pertumbuhan dan pengalaman semasa sekolah hingga meraih gelar sarjana, Bardan yang saat itu seorang pria gagah dengan gelar sarjana hukum melekat di belakang namanya justru memilih jalan lain untuk menentukan profesinya kelak.

Seusai menamatkan perkuliahaan dari Universitas Muhammadiyah, Padang, Sumatera Barat. Bardan gamang hendak melakoni pekerjaan apa kelak untuk masa depannya. Dengan keteguhan hati dan optimis, Bardan melangkah pasti mengajukan lamaran CPNS di lingkungan Kejaksaan RI.
Keberuntungan berpihak kepadanya, Bardan diterima sebagai CPNS Kejaksaan RI pada tahun 1998 lalu. “Saya memilih jalan sebagai jaksa karena saat kuliah dulu saya bercita-cita ingin menegakkan hukum,” kenang Muhammad Bardan dalam percakapannya dengan ADHYAKSAdigital, Rabu 25 Oktober 2023.

Kini, Bardan dikenal sebagai APH Kejaksaan RI. Karirnya di Kejaksaan diawali sebagai CPNS tahun 1998, kemudian PPJ tahun 2001. Dia sudah malang melintang mengemban amanah berbagai jabatan di Kejaksaan RI, hingga terbaru mendapat promosi jabatan sebagai Asintel Kejati Papua Barat di Manokwari.

“Ketekunan, kejujuran dan doa orang tua menjadi modal besar saat saya putuskan sebagai aparat penegak hukum. Oleh karenanya, bermimpi saja tidak cukup. Jika punya mimpi sebaiknya juga diimbangi dengan kerja keras kegigihan dan konsistensi,” ucap ayah dari 5 anak ini.
Muhammad Bardan mengaku bangga atas capaian perjalanan hidupnya, diiringi dengan karir yang baik dan keluarga bahagia yang selalu mendukung. Dia mengaku tetaplah seorang manusia ciptaan Tuhan yang tau diri, selalu ucap syukur dan peduli terhadap sesama. “Ucap syukur dan selalu rendah hati sudah menjadi prinsip hidup yang sedari kecil ditanamkan oleh orang tua. Penuh ramah, peduli lingkungan sosial dan penyayang keluarga,” tuturnya.

Mantan Kajari Solok Selatan ini mengaku tidak memiliki target tertentu dalam pencapaian karirnya sebagai aparat penegak hukum. “Saya selalu berusaha mengabdi sebagai pegawai Kejaksaan yang profesional dan berintegritas. Amanah institusi dan pimpinan berusaha saya jaga dan rawat, khususnya dalam penempatan jabatan. Dimana pun di tempatkan, saya harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh,” ucap Muhammad Bardan. (Felix Sidabutar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button