Nasional

Alumni FH Unpad Ini Jabat Kajari Padangsidempuan

ADHYAKSAdigital.com –Jaksa Agung ST Burhanuddin melakukan mutasi dan rotasi sejumlah jabatan di satuan kerja di daerah, Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Negeri. Rotasi itu tertuang dalam Keputusan Jaksa Agung RI NOMOR 272 TAHUN 2023 dan NOMOR : KEP-IV-498/C/10/2023 tertanggal 9 Oktober 2023 yang ditandatangi Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Jaksa Agung Muda Pembinaan Bambang Sugeng Rukmono.

Dalam SK NOMOR : KEP-IV-498/C/10/2023 tertanggal 9 Oktober 2023 ini, pada urutan nomor 33 (tiga puluh tiga), ada nama Dr. Lambok Marisi Jakobus Sidabutar, SH.MH. Dia dipindah tugaskan menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Padangsidempuan, Sumatera Utara. Dia menggantikan Jasmin Simanullang yang peroleh promosi Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang pada Direktorat Upaya Hukum Luar
Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi JAM Pidsus di Jakarta.

Sementara jabatan Dr. Lambok Marisi Jakobus Sidabutar SH.MH sebagai Asisten Intelijen Kejati Kepulauan Riau di Tanjung Pinang akan dijabat Tengku Firdaus. SH. MH. Tengku Firdaus sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jombang, Jawa Timur.
Dr. Lambok Marisi Jakobus Sidabutar SH.MH adalah seorang jaksa karir yang sudah malang melintang menduduki jabatan pada institusi Kejaksaan RI. Dia mengawali karir sebagai CPNS Kejaksaan tahun 1998 di Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya , mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa (PPJ) Tahun 2001 di Jakarta.

Lambok MJ Sidabutar terlahir dari keluarga sederhana di Perdagangan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Sang bocah dituntut untuk giat belajar guna meraih mimpinya dewasa kelak. Lambok merasakan betul bagaimana sosok orangtuanya yang sangat mempedulikan pendidikan bagi anak-anaknya.
Masa kanak-kanaknya, Lambok Sidabutar merasakan betul kasih sayang kedua orang tuanya. Masa kecil dilalui dengan keceriaan, canda tawa, kebersamaan dalam satu keluarga yang harmonis. Orang tuanya memperhatikan betul pendidikan anak-anaknya. Terlebih, orang tuanya penganut iman Katolik yang taat dan memedomani budaya Batak mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya, sehingga kelak mampu berhasil dan mengangkat nama baik dan marwah keluarga dan menjadi saluran berkat bagi keluarga dan sesama manusia.

Anak kedua dari 6 (enam) bersaudara ini tergolong cerdas dan pintar. Hal ini terlihat dalam prestasi akademiknya yang selalu membanggakan berada pada peringkat 10 besar. Hal ini terlihat dari bersekolah di kampung halamannya, SD, SMP. Setamat SMP, berbekal nilai akademik yang bagus ini, orang tuanya yang mengimani iman Katolik mendaftarkan Lambok bersekolah di Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematang Siantar adalah sekolah setara sekolah menengah atas yang memiliki kekhususan bagi siswa pria Katolik yang dididik khusus untuk mempersiapkan diri menerima panggilan sebagai seorang pelayan, Imam atau Pastor. Lambok menimba ilmu disekolah ini selama 3 tahun.

Dia mengaku bangga pernah bersekolah di sekolah khusus bagi para calon Imam dan Pastor Katolik ini. Ada kesan dan pesan khusus selama menimba ilmu di sekolah yang seluruh siswanya ini tingal di asrama. Selain sistem pengajarannya yang penuh disiplin, mental dan fisik serta keimanan sebagai Umat Katolik mendominasi penyelenggaraan pendidikan di sekoolah ini.

Selanjutnya, dia menamatkan SMA nya dari SMA Katolik Budi Mulia Pematang Siantar Tahun 1992 lalu. Sedari awal bertekad untuk menimbal ilmu setinggi mungkin, Lambok pun memberanikan diri mengejar mimpinya dan berangkat merantau ke Bandung untuk ikut seleksi penerimaan mahasiswa baru di Kampus Negeri.
Dengan keteguhan hati dan optimis, Lambok Sidabutar diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung. Berbekal tekad harus mandiri dan mampu menyelesaikan perkuliahan dengan baik, diiringi dengan nilai bagus. Lambok MJ Sidabutar bangga gelar Sarjana Hukum diraihnya dan disematkan dibelakang namanya.

Seusai menamatkan perkuliahaan dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Lambok gamang hendak melakoni pekerjaan apa kelak untuk masa depannya. Berbekal gelar sarjana hukum, dia melamar pekerjaan ke banyak perusahaan dan juga mendaftarkan diri pada penerimaan CPNS Kejaksaan RI. Sembari menunggu pengumuman penerimaan CPNS Kejaksaan, dia pun diterima bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan perbankan swasta skala nasional.

Pekerjaannya sebagai pegawai perbankan hanya dilakoninya terhitung bulan. Pasalnya, Lambok diterima sebagai pegawai Kejaksaan RI pada Tahun 1998. Dia akhirnya membulatkan tekat untuk menjadi pegawai Kejaksaan. Sebagai pegawai calon jaksa yang ditempatkan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat di Bandung, Lambok melakoninya dengan penuh disiplin, tanggung jawab dan profesional.

Saya memilih jalan sebagai Jaksa karena saat kuliah dulu saya bercita-cita ingin menegakkan hukum,” kata Lambok Marisi Jakobus Sidabutar dalam bincang-bincang dengan CEO ADHYAKSAdigital, Felix Sidabutar beberapa waktu lalu.
Mantan Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu Tengah ini menuturkan sebagai seorang jaksa dituntut untuk terus membekali diri dengan keilmuan dan pengalaman. Beragam tindak pidana ada ditengah kehidupan masyarakat seiring era moderen saat ini, jaksa juga dituntut untuk terus berbenah, profesional dan berintegritas.

Bahkan kini pergesaran penegakan hukum Kejaksaan lebih mengedepankan hati nurani. Penegakan hukum keadilan restoratif kini sungguh-sungguh dirasakan masyarakat. ” Ini menandakan penegakan hukum Kejaksaan dekat dengan masyarakat guna terwujudnya keadilan, solidaritas dan harmonisasi dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Lambok Sidabutar mengaku bangga atas capaian perjalanan hidupnya, diiringi dengan karir yang baik dan keluarga bahagia yang selalu mendukung. Dia mengaku tetaplah seorang manusia ciptaan Tuhan yang tau diri, selalu ucap syukur dan peduli terhadap sesama. “Ucap syukur dan selalu rendah hati sudah menjadi prinsip hidup yang sedari kecil ditanamkan oleh orang tua. Penuh ramah, peduli lingkungan sosial dan penyayang keluarga,” tuturnya.

Pria peraih gelar Doktor Ilmu Hukum Unpad Bandung ini mengaku tidak memiliki target tertentu dalam pencapaian karirnya sebagai aparat penegak hukum. “Saya selalu berusaha mengabdi sebagai pegawai Kejaksaan yang profesional dan berintegritas. Amanah institusi dan pimpinan berusaha saya jaga dan rawat, khususnya dalam penempatan jabatan. Dimana pun di tempatkan, saya harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh,” ucap bapak satu anak ini. (Felix Sidabutar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button