Salah Satu Pejuang Pluralisme dan HAM Itu Bernama Hendardi

ADHYAKSAdigital.com –Menyebut nama Hendardi di Republik Indonesia tentunya memori kita menunjuk pada sosok lelaki yang tangguh dan teguh terhadap pendiriannya, khususnya dalam memperjuangkan pluralisme dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Hendardi sangat populer dikalangan aktivis pergerakan mahasiswa dan juga lembaga-lembaga sosial,riset dan pendampingan masyarakat, khususnya NGO. Kepopulerannya juga hinggap di lingkaran penguasa dan pemerintah, termasuk juga di lingkungan para politisi.
Nama besar dan kepopuleran yang disematkan terhadapnya saat ini berkat perjalanan hidup Hendardi yang berlatarbelakang aktivis pergerakan mahasiswa di jaman Orde Baru, pejuang pluralisme dan HAM.
Dunia internasional bahkan mengakui ketokohannya, khususnya komitmennya dalam memperjuangkan pluralisme, budaya toleransi ditengah-tengah masyarakat, kesetaraan hak dan membantu kaum papa.
Organisasi HAM Internasional, Human Rights Watch mengganjar penghargaan atas dedikasi dan konsistensi Hendari dalam membela persoalan-persoalan pelanggaran HAM.
Salah satu jejak aktivisme Hendardi, dia memperjuangkan HAM untuk selalu tumbuh ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.Hendardi menilai pentingnya membangun solidaritas terhadap golongan yang lemah, rentan dan kelompok minoritas.
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai etnis dan ras. Oleh sebab itu, pluralisme diterapkan agar masyarakat saling menghargai satu sama lain dan untuk meminimalisir terjadinya konflik di dalam masyarakat.
Di samping itu pluralisme juga bertujuan menghormati perbedaan, karena semakin mengeratkan nilai pluralisme (keragaman) yang di yakini oleh seseorang. Maka dengan itu, muncul sikap menghormati keyakinan agama lain sehingga tercipta perdamaian abadi dan saling menghormati antarumat beragama, bangsa, dan antar manusia.
CEO ADHYAKSAdigital Felix Sidabutar berkesempatan silaturahmi dengan sosok pejuang Pluralisme dan HAM ini. Ditemui di Jakarta pekan lalu, Hendardi sangat ramah menyambut CEO ADHYAKSAdigital.
Ditemani secangkir kopi, obrolan kita saat itu mengalir dengan beragam topik perbincangan, antara lain pengalaman pria asal Jakarta ini sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB),aktivis kampus, aktivis HAM.
Kemudian, pengalaman sebagai relawan dan advokasi hukum di Lembaga Bantuan Hukum, mendirikan Pusat Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) bercerita tentang diundang sebagai narasumber di berbagai seminar dalam negeri dan luar negeri.
Kami juga bercerita momen kala Hendardi salah satu pihak yang mendukung kemerdekaan bagi Negara Timor Leste dan membela Xanana Gusmao, salah satu tokoh kemerdekaan Timor Leste.
Obrolan juga membahas sosok Hendardi sebagai konseptor untuk beberapa kebijakan hukum dan HAM, sebagai tenaga ahli di Kepolisian RI, mendirikan SETARA INSTITUTE dan salah satu anggota tim pencari fakta pelanggaran HAM, hingga keterlibatannya sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya ditempa sebagai orang yang teguh dalam pendirian dan peduli terhadap sesama, khususnya bagi kaum tertindas, kaum papa dan kelompok minoritas. Komitmen dan konsistensi perjuangan ini harus juga mampu kita telurkan ke generasi muda. Sehingga kehidupan berbanggsa dan bernegara ada keseimbangan, pluralisme dan HAM berdiri secara kokoh,” tegas Hendardi.
Hendardi mengakui bangsa Indonesia saat ini sudah banyak mengalami perubahan, khususnya dalam meletakkan posisi negara dengan perangkatnya sebagai pelayan masyarakat.”Ini semua berkat buah dari pergerakan kita menuntut Reformasi,” ujarnya.
“Rakyat perlu kepastian hukum, rakyat dijamin keamanannya, rakyat dijamin hak-haknya. Rakyat tercukupi kebutuhannya, lapangan pekerjaan terbuka lebar dan rakyat dijamin kehidupan beragamanya,”tegas Hendardi.
Hendardi menegaskan bahwa era keterbukaan informasi publik, negara harus berupaya untuk selalu transparan, khususnya dalam pelayanan publik dan penegakan hukum,
“Rakyat saat ini sudah melek teknologi, arus informasi itu harus mampu membawa rakyat mencapai kesejahteraan hakiki,” ujar Ketua SETARA Institue ini dalam orbrolan santai kami pagi itu. Silaturahmi CEO ADHYAKSAdigital dengan Hendardi pun dilanjutkan dengan berfoto bersama.(Felix Sidabutar)