Alumni USK Ini Jabat Asintel Kejati Aceh
ADHYAKSAdigital.com –Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Nangroe Aceh Darussalam, Bambang Bachtiar SH.MH melantik Mukhzan SH.MH sebagai Asisten Intelijen Kejati Aceh, di Gedung Kejati Aceh, Banda Aceh, Sabtu, 11 Februari 2023.
Mantan Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Utara ini menggantikan posisi Mohammad Rohmadi sebagai Asintel Kejati Aceh. Rohmadi selanjutnya mutasi ke Kejaksaan Agung di Jakarta sebagai Kepala Bagian di JAM Pembinaan.
Mukhzan di lingkungan Kejati Aceh sudah tidak asing lagi. Pasalnya, putra Aceh ini pernah bertugas di Kejati Aceh dan Kejari Pidie tahun 2001 lalu.
Ditemui disela acara pelantikan hari itu, Alumni Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini mengaku sangat bangga sebagai insan Adhyaksa.
Pengalaman bertugas di Pidie menempa dirinya. Pasalnya, kala itu Aceh masih dalam situasi darurat militer. Kantor Kejari Pidie bahkan pernah menjadi sasaran terkena bom molotov.
“Pengalaman bertugas di daerah konflik membuat kita semakin matang dan berpengalaman untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Saya selalu mengedepankan pendekatan persuasif, khususnya dalam praktik penegakan hukum Kejaksaan,” ujar Mukhzan kepada Adhyaksadigital.
Dia membagikan pengalaman saat menjabat sebagai Kajari Lampung Utara, ada beberapa oknum yang mencoba mengintervensi penegakan hukum pihaknya, dengan bernada ancaman, khususnya Lampung yang saat itu diidentikkan rawan kriminal.
“Saya santai saja menghadapi upaya menakut-nakuti seperti itu. Pasalnya, ancaman yang lebih bahaya lagi sudah pernah kita alami saat bertugas di Aceh. Saya katakan kepada mereka demikian. Akhirnya, mereka pun perlahan-lahan mundur dari upaya intervensi,” tutur Mukhzan.
Menjabat sebagai Asisten Intelijen di Kejati Aceh, Mukhzan pastinya telah mempersiapkan dirinya dengan berbagai kesibukan yang harus dilakoninya kelak.
Memposisikan diri sebagai pelayan pimpinan, Mukhzan menuturkan pastinya akan mendampingi Kajati Aceh Bambang Baktiar dalam pertemuan-pertemuan kedinasan, bahkan mewakili pimpinan untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat dan unsur pemerintah setempat.
“Koordinasi yang hangat harus terjalin di internal Kejati Aceh, khususnya dalam program kerja Kejaksaan dan penegakan hukum Kejaksaan. Koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat terjalin dengan erat. Kita bangun komunikasi dan silaturahmi, sehingga Kejati Aceh bisa bermanfaat bagi masyarakat Aceh,” ujarnya. (Felix Sidabutar)