ADHYAKSAdigital.com –Siang itu, Kamis 23 Juni 2022, suasana nyaman dan penuh kerahaman para pegawai terasa saat berkunjung ke kantor Kejaksaan Negeri Medan. Gedung Kejari Medan yang berada di Jalan Adinegoro No 5, Medan Timur ini terus berbenah, baik perbaikan sarana dan prasarana, hingga pelayanan ke masyarakat.
Adhyaksadigital saat itu bersilaturahmi dengan Kepala Kejaksaan Negeri Medan, Teuku Rahmatsyah SH.MH. Si empunya kantor menyambut hangat kedatangan kita. Terbersit dari wajahnya ingin bercerita banyak tentang cita-citanya terhadap Kejari Medan.
Di ruangan tamu Kajari Medan, Teuku Rahmatsyah kala itu ditemani Kepala Seksi Intelijen Simon Ginting. Obrolan kami pun mengalir dengan penuh kehangatan diselingi gelak tawa takkalah obrolan kita hingga menjurus jenaka.
Teuku Rahmatsyah, pria kelahiran Aceh ini mengaku punya ambisi atas kinerja dan pelayanan hukum Kejari Medan lebih membaik. Itu semua didasari komitmennya Kejaksaan di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin mendekatkan diri kepada masyarakat luas.
Khususnya Kejari Medan tentunya agar warga Medan merasakan pelayanan prima Kejari Medan dalam penegakan hukum maupun pelayanan hukum lainnya yang disediakan pihaknya. “Perubahan pola pikir “Mindset” terus kita gelorakan di semua bidang. Warga Medan dapat melihat dan merasakan perubahan dari kita ini,” tutur Rahmatsyah kala itu.
Rahmatsyah mengambil contoh dalam pelayanan barang bukti perkara pidana maupun tilang kenderaan bermotor. Warga diberikan kemudahan agar tidak perlu repot untuk hadir ke Kejari Medan untuk mengambil barang bukti maupun surat tilang. Petugas Kejari Medan memfasilitasi pengantaran barang bukti itu langsung ke kediaman si pemiliknya.
Disisi lain, sambung Rahmatsyah, Kejari Medan juga memberdayakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) setiap urusan administrasi maupun konsultasi hukum, baik pidana korupsi, pidana umum hingga perdata dan tata usaha negara. “PTSP kita fungsikan sebagai wadah pelayanan bagi warga Medan dalam urusan perkara maupun urusan pribadi lainnya,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini.
Secara umum ada enam hal yang menjadi titik fokus Kejari Medan yakni, manajemen perubahan, tata laksana, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik.
Namun yang utama, kata Kajari, adalah pelayanan publik, agar kepercayaan masyarakat bisa bertambah lagi, bahwa kejaksaan bisa melakukan penegakan hukum yang sesuai dengan “good and clean government”.
“Setiap personil di semua bidang dituntut untuk mengubah “mindset” pola pikir dalam pelayanannya. Personil Kejari Medan dituntut untuk profesional, berintegritas dan berhati nurani,” tegas Kajari Medan Teuku Rahmatsyah.
Seiring dengan kewajiban semua lembaga negara untuk membangun zona integritas bebas korupsi dan birokrasi bersih melayani (WBK/WBBM), Teuku Rahmatsyah mengaku yakin pihaknya dapat mewujudkannya. Kejari Medan sebut Rahmatsyah sedang mempersiapkan diri untuk perwujudan zona WBK dan WBBM tersebut dan mulai terealisasi.
“Pokoknya Kejari Medan “PATEN” Profesional, Akuntabel, Tuntas, Efektif dan Non Pungutan Liar,” aku Rahmatsyah penuh optimis.
Memasuki tahun kedua kepemimpinannya di Kejari Medan sejak tahun 2020 lalu, Teuku Rahmatsyah ingin dikenang sebagi pemimpin yang humanis, bergaul, profesional, berintegritas dan bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam mendukung program pembangunan di Pemerintah Kota Medan.”Silaturahmi dan koordinasi menjadi kunci utama kepemimpinan kita sebagai Kajari Medan untuk didukung seluruh stake holder, termasuk Pemerintah Kota Medan,” ucapnya.
Dipenghujung obrolan kami, Teuku Rahmatsyah mengaku terbantu oleh media dalam mengawal dan mendukung program-program Kejari Medan. Peran media sebutnya sangat besar dalam menyiarkan hal-hal positif dan kritikan media menjadi pemacu pihaknya untuk terus melakukan perbaikan demi pelayanan terbaik untuk masyarakat. (Felix Sidabutar)
