Kajati Papua Nikolaus Kondomo : SDM Papua Tumbuh Pesat
ADHYAKSAdigital.com –Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Nikolaus Kondomo SH. MH mengaku bangga sebagai putra asli bumi Cendrawasih Papua mampu menduduki jabatan strategis di korps Adhyaksa dan mengabdi di kampung halamannya sebagai Kajati Papua.
“Ada kebanggaan bagi kita diberi amanah oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk memimpin di Kejati Papua dan amanah jabatan ini akan di jaga dan akan membuktikan Kejaksaan Tinggi Papua mampu menjaga nama baik korps Adhyaksa dalam pelayanan hukum kepada masyarakat Papua,” ucap Kajati Papua Nikolaus Kondomo dalam perbincangannya dengan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung DR Ketut Sumedana SH.MH di sela-sela Musrenbang Kejaksaan RI yang di gelar di Hotel Alila, Solo, 25 Mei 2022 lalu.
Nikolaus pada saat itu juga mengaku bangga putra-putri Papua terus bergerak dan berkembang dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) nya. Generasi muda Papua mempersiapkan diri dengan terus meningkatkan keilmuannya dan pemerintah daerah terus mendorong kaum millenial generasi muda Papua untuk meraih cita-citanya dengan berpendidikan melalui program beasiswa.
“Saya juga mendorong agar kaum millenial Papua untuk mengabdikan dirinya sebagai aparat penegak hukum di Kejaksaan. Oleh sebab itu, sudah seharusnya institusi Kejaksaan membuka lebar peluang putra-putri Papua untuk berkarya sebagai jaksa dengan penambahan kuota dalam penerimaan CPNS Kejaksaan,” ujar Nikolaus.
Kajati Papua juga mengatakan bahwa putra/putri asli Papua perlu didorong untuk berkarir di Kejaksaan RI dengan menerapkan standar yang sesuai dengan kapasitas SDM di daerah, sehingga rasa memiliki sebagai anak negeri dapat terakomodir.
“Hal tersebut diperlukan karena mengingat anak-anak Papua yang berkarier seperti saya (Jaksa) sangat sedikit. Mereka memiliki kemauan tetapi kesempatan yang sedikit, sehingga mereka lebih memilih sebagai pegawai Pemerintah Daerah (Pemda) daripada menjadi seorang Jaksa, padahal Indonesia ini indah,” ujar Kajati Papua.
Kemudian, masalah yang paling urgent di Papua adalah terkait Sumber Daya Manusia (SDM) dimana masih diperlukan para Jaksa untuk bertugas di desa dan melakukan penyuluhan hukum terkait permasalahan-permasalahan rakyat yang terus dinamis.
Menurut Kajati Papua, tujuan penyuluhan hukum ini adalah untuk menanamkan rasa cinta terhadap NKRI karena selama ini masyarakat Papua yang jauh akan transportasi kurang pemahaman akan hal tersebut. Kehadiran Jaksa sangat diperlukan di tengah-tengah masyarakat sehingga mereka sedikit demi sedikit mengetahui bahwa dirinya juga bagian dari anak bangsa Indonesia.
Dalam diskusi ringannya dengan Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Kajati Papua mengatakan bahwa banyak hal menarik yang dilalui selama dirinya bertugas di kampung sendiri, salah satunya semua menjadi saudara dan masyarakatnya sangat friendly. Apabila ada kasus pidana lebih banyak, Kajati Papua memilih untuk menyerahkannya kepada masyarakat adat sebagai bentuk penghargaan.
Selanjutnya, terkait dengan isu separatis, Kajati Papua mengatakan untuk tidak membesarkan hal tersebut karena pada dasarnya masyarakat Papua adalah orang yang welcome and friendly terhadap setiap orang. Meski demikian, hal terpenting untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat Papua adalah tidak memandang mereka berbeda dengan yang lain.
Terakhir, Kajati Papua berharap kepada Pimpinan Kejaksaan RI untuk adanya penambahan personil dan anggaran guna melakukan penyuluhan hukum hingga ke pelosok desa dengan tujuan membangun persatuan dan kesatuan di tanah Papua. (Felix Sidabutar/Relis)