Hari Obesitas Sedunia 2022, Perlu Aksi Bersama Tangani Obesitas
ADHYAKSAdigital.com –World Obesity Day atau Obesitas Sedunia diperingati pada hari ini, Jumat (4/3). Keberadaan SARS-CoV-2 alias virus penyebab Covid-19 membuat obesitas perlu makin diwaspadai.
Obesitas merupakan faktor risiko beragam komorbid atau penyakit penyerta yang mampu memicu gejala berat hingga kematian pasien Covid-19
Elvieda Sariwati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, menyebut meski belum ada data secara nasional tetapi beberapa studi kecil menemukan ada peningkatan angka obesitas selama pandemi.
“Dari data CDC, dari kohort pada pasien di rumah sakit, terlihat bahwa terjadi peningkatan 2 kali lipat sebelum pandemi ke pandemi, pandemi ini 2 kali lipat meningkat,” kata Elvieda dalam temu media bersama Kemenkes, Rabu (2/3).
Dia menambahkan data prevalensi obesitas di Indonesia sejak 2010 hingga 2018 terus mengalami peningkatan. Pada 2010 prevalensi obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebanyak 11,7 persen, kemudian pada 2013 meningkat menjadi 15,4 persen dan di 2018 mencapai 21,8 persen.
Pun terlepas dari kondisi pandemi, hasil dari The 2018 Congress on Obesity di Vienna, Austria menyebut 22 persen masyarakat dunia diprediksi mengalami obesitas pada 2045.
Tahun ini Hari Obesitas Sedunia mengambil tema ‘Every Body Needs to Act’, yang berarti setiap orang perlu ambil bagian dalam menangani obesitas. Menangani obesitas tidak bisa dilakukan pemerintah atau masyarakat saja tetapi semua harus bergerak.
Elvieda menyebut ada aneka tantangan dalam menangani obesitas antara lain, dukungan multisektor belum optimal, cakupan deteksi dini rendah, kurang peran serta masyarakat, lingkungan obesogenik (pola hidup sedenter dan banyak konsumsi makanan tinggi kalori), dukungan multisektor belum optimal juga transisi teknologi maupun demografi.
“Kepraktisan berkat teknologi. Tinggal gerakkan jari, jempol, makanan manis sudah sampai di depan mata. Tadinya jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Kehadiran teknologi ini tantangan sekali,” imbuhnya.
Apa yang bisa dilakukan?
Dari pemerintah lewat Kementerian Kesehatan sudah ada kebijakan mengenai penanggulangan penyakit tidak menular (PTM) yang tertuang dalam Permenkes 71/2015.
Dalam kebijakan ini disebut penanggulangan PTM secara garis besar bisa dilakukan dengan promosi kesehatan, skrining atau deteksi dini dan penanganan kasus (pengobatan di fasyankes sesuai standar).
Promosi kesehatan ini bisa lewat informasi atau edukasi dalam berbagai platform mengenai gaya hidup sehat termasuk tidak merokok, cukup aktivitas fisik, diet sehat, hingga kesadaran untuk deteksi dini. Kemudian untuk yang obesitas sudah terdapat tata laksana penanganan.
“Take home message untuk Hari Obesitas Sedunia, kita perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan penyebab obesitas dan tindakan untuk mengatasinya, mendorong orang untuk menyerukan perubahan, dan berbagi pengalaman yang menginspirasi untuk tujuan bersama mengendalikan obesitas,” kata Elvieda.
Sumber : cnnindonesia.com